Film Bila Esok Ibu Tiada Mencapai 1,2 Juta Penonton , Penasaran Kseruannya Berikut Sinopsisnya!

Film 'Bila Esok Ibu Tiada' (Dok Leo Pictures).

Film Bila Esok Ibu Tiada Mencapai 1,2 Juta Penonton , Penasaran Kseruannya Berikut Sinopsisnya!

Prolite – Film Bila Esok Ibu Tiada menggegerkan penonton dengan kisah yang ada di dalam film Garapan Rudi Soedjarwo.

Film yang baru tayang pada 14 November 2024 lalu tersebut digadang-gadang sudah mencapai 1,2 juta penonton.

Sejak tayang di Bioskop film Bila Esok Ibu Tiada mendapatkan respon positif dari para penonton.

“Hari keempat, penonton sudah hanyut menunggu Rania pulang dari penjara,” tulis akun Instagram @leopictures_official, Senin (18/11).

Torehan itu melanjutkan tren impresif Bila Esok Ibu Tiada sejak hari pertama perilisan. Angka debut film terbaru Christine Hakim itu bahkan mencapai penonton.

Pendapatan itu kemudian bertambah pada hari kedua menjadi penonton. Capaian Bila Esok Ibu Tiada semakin melesat pada hari ketiga yang bertepatan dengan akhir pekan, yakni menjadi sebesar penonton.

Bila Esok Ibu Tiada diarahkan Rudi Soedjarwo dengan naskah garapan Oka Aurora. Sutradara itu dikenal lewat berbagai film hit, seperti Ada Apa dengan Cinta? (2002), Mengejar Matahari (2004), Mendadak Dangdut (2006), 5 Elang (2011), hingga Sayap Sayap Patah (2022).

Film itu dibintangi Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo, Yasmin Napper, Baim Wong, Nunu Datau, hingga Immanuel Caesar Hito.

Film yang mengisahkan sosok seorang ibu yang menginginkan keempat anaknya hidup rukun.

Cerita bermula dari kematian Haryo (Slamet Rahardjo), sang kepala keluarga dan suami Rahmi (Christine Hakim). Kepergian Haryo meninggalkan duka yang mendalam bagi Rahmi.

Ia juga berpulang dengan meninggalkan empat anaknya, yakni Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), serta Hening (Yasmin Napper).

Hubungan keluarga itu juga berubah setelah kepergian sang ayah. Ranika sebagai sulung harus menjadi tulang punggung keluarga.

Tugas itu membuatnya menjadi seseorang yang otoriter dan terlalu mengatur adik-adiknya. Keempat bersaudara itu pun menjadi renggang akibat interaksi yang tidak harmonis.

Masalah lain ikut muncul di tengah persoalan yang belum tuntas. Sebut saja ketika Hening diam-diam berpacaran tanpa sepengetahuan tiga kakaknya, hingga Rania dan Ranika yang harus terjerat konflik hubungan segitiga.

Situasi itu membuat hubungan mereka semakin parah. Rahmi yang menyaksikan segala macam konflik juga ikut terdampak karena kondisi kesehatannya memburuk.

Padahal, ia berharap anak-anaknya itu bisa menjadi saudara yang akur, terutama ketika kelak dirinya berpulang menyusul sang suami. Harapan itu pun semakin ciut ketika Rahmi melihat keempat anaknya.