Fenomena Awan Jatuh Menggegerkan Pekerja Pertambangan di Kalimantan Tengah

Fenomena Awan Jatuh Menggegerkan Pekerja Pertambangan di Kalimantan Tengah (Instagram @undercover.id).

Fenomena Awan Jatuh Menggegerkan Pekerja Pertambangan di Kalimantan Tengah

Prolite – Beberapa waktu lalu Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah di hebohkan dengan fenomena awan jatuh.

Dalam video yang tersebar di media sosial terlihat benda putih yang jatuh dari awan menyerupai awan kinton yang di serial anime Dragon Ball.

Sebelumnya awan putih tersebut terlihat mengambang di langit hingga akhirnya turun perlahan hingga ketanah.

Namun begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gumpalan putih yang tampak mengambang dari langit hingga turun perlahan ke permukaan tanah di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, bukan awan jatuh tapi diduga hanya gumpalan uap.

Instagram IKN NUSANTARA
Instagram IKN NUSANTARA

Benda putih serupa awan tersebut ditemukan oleh sejumlah pekerja pertambangan di Muara Tuhup, Murung Raya, Kalimantan Tengah. Fenomena awan jatuh ini terekam dalam video amatir berdurasi lebih dari satu menit dengan narasi awan jatuh dan beredar luas di berbagai kanal media sosial, Jumat (15/11) petang.

“Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani di Jakarta, Sabtu (16/11), mengutip Antara.

Andri mengatakan awan tak dapat jatuh ke permukaan dalam bentuk gumpalan padat, karena partikelnya sangat ringan dan tersebar dengan densitas rendah.

Awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga tetap melayang di atmosfer dengan bantuan arus udara.

Partikel awan umumnya menguap sebelum mencapai tanah terutama ketika terjadi perubahan lingkungan.

Oleh karena itu, jelas Andri, fenomena dalam video tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis atau operasional.

Ia mengatakan kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang, yang didukung oleh suhu rendah dan kelembapan tinggi sehingga lingkungan tersebut mendukung pembentukan uap kondensasi.

BMKG menjelaskan fenomena awan jatuh ini tidak berbahaya dan bersifat sementara. Dengan demikian, masyarakat yang ada di lokasi sekitar penemuan tidak perlu khawatir karena fenomena tersebut bukan tanda gangguan alam.