Hanya 20 Menit di Balik Jeruji : Donald Trump Serahkan Diri ke Penjara Fulton

Donald Trump

Prolite – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menyerahkan diri ke penjara Fulton atas 13 tuduhan kejahatan.

Termasuk usahanya untuk mempengaruhi hasil pemilihan di negara bagian Georgia pada pemilu tahun 2020 yang lalu.

Pada Kamis (24/8/2023) waktu setempat, DonaldĀ Trump menyerahkan dirinya ke Penjara Fulton County. Ini merupakan keempat kalinya dalam tahun ini mantan presiden tersebut menghadapi tuntutan pidana.

Donald Trump – Cr. dok. AP

Saat penyerahan dirinya, Trump mengalami proses pengambilan sidik jari dan pemotretan oleh pihak kepolisian, yang menghasilkan potret yang biasa dikenal sebagai “mugshot”, hal ini merupakan pertama kalinya potret semacam itu diambil dari seorang mantan presiden AS.

Namun, Trump kemudian dibebaskan dari penjara Fulton County setelah lebih dari 20 menit dengan jaminan sejumlah US$ atau sekitar Rp 3 miliar, sambil menunggu hasil dari persidangan yang akan datang.

Selain pembayaran jaminan uang, Trump juga harus mematuhi beberapa persyaratan pembebasan lainnya.

Salah satu persyaratan tersebut adalah bahwa ia tidak diizinkan menggunakan media sosial untuk menargetkan para terdakwa dan saksi yang terlibat dalam kasus hukum yang dihadapinya.

Hal ini bertujuan untuk mencegah penggunaan media sosial sebagai sarana untuk memengaruhi atau mengganggu proses hukum yang sedang berlangsung.

Donald Trump Memanfaatkan Foto Mugshot-nya Untuk Penggalangan Dana

Foto Mugshot Donald Trump – Cr. Kantor Sheriff Fulton

Namun, setelah penyerahan diri tersebut, Donald Trump membagikan alamat situs webnya bersama dengan foto mugshot-nya, yang disertai dengan tulisan menggunakan huruf kapital: “Campur Tangan Pemilu. Jangan Pernah Menyerah!”

Dia menggambarkan kasus yang menjeratnya sebagai “parodi keadilan”. Tak hanya itu, Trump juga memasang foto mugshot-nya di situs kampanyenya bersama permohonan donasi, dengan klaim bahwa dia ditangkap meskipun tidak melakukan kejahatan apa pun.

Sebelum pulang, Trump berbicara kepada wartawan di bandara dan menyatakan bahwa dia berhak untuk menantang hasil pemilu.

Dia mengatakan, “Saya pikir pemilu ini adalah pemilu yang dimanipulasi, pemilu yang curang,” dan berpendapat bahwa dia memiliki hak untuk melakukannya.