DKPP Genjot Komoditi Bawang dan Cabai Merah

BANDUNG, Prolite – DKPP Kota Bandung memaksimalkan ketersediaan bawang merah dan cabe merah di Kota Bandung. Bawang Merah dan Cabai merupakan komoditi sayuran yang menjadi salah satu penyebab inflasi.

“Karenanya kami bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menggungkan buruan sae di tengah warga agar bisa menanam bawang dan cabe merah,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar kepada wartawan Jumat (20/1).

Gin Gin mengatakan, kali ini DKPP bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) untuk membagi 1500 OTG (Organic Tower Garden,red), yang disebar 30 kecamatan. Gin Gin mengatakan, 16 titik di antaranya menanam bawang merah.

“Ya bawang merah kan menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi, jadi kita engupayakan, agar ketersediaan bawang ini bisa gerbantu, minimal untuk kebutuhan warga,” tambah Gin Gin.

Dari 16 titik ini, Gin Gin menambahkan bisa menghasilkan 1,2 ton dalam 2-3 bulan. Sala salah satunya dalah di buruan sae Rw 08 kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul.

“Kita memang bisa menghasilkan bawang merah dalam jumlah yang cukup banyak, dengan hasil yang cukup memuaskan, karena memang selama penanaman kami mendapatkan bimbingan dri petani bawang,” tegasnya.

Sehingga, hasil panen ini, sebagian bisa digunakan untuk kebutuhan warga, sebagian lagi bisa untuk dijual. Untuk penjualan, Gin Gin mengatakan pihaknya bekerjasama dengan KADIN untuk bisa mendistribusikan hasil panen kepada pengusaha.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, harapannya dengan semakin berkembangnya Buruan Sae di Kota Bandung, bisa memberikan kontribusi yang cukup terhadap kebutuhan pangan di Kota Bandung.

“Seperti kita ketahui, pemenuhan pangan Kota Bandung 96,47% di antaranya dipenuhi dari luar kota,” katanya.

Ditambah kemugkinan terjadinya resesi global dan penurunan produksifitas pangan di daerah penghasil. Dengan sulitnya ketersediaan pangan, sangat mungkin harga bahan pangan akan mengalami kenaikan.

“Sehingga kemungkinan besar mereka memenuhi kebutuhan pangan daerah mereka dulu, sebelum mengirim ke kita,” tambahnya.

Untuk itu, Yana menegaskan, Kota Bandung harus bisa memenuhi kebutuhan pangan. Terutama untuk komoditi yang paling besar menyumbang inflasi, seperti bawang merah dan bawang putih.

“Dengan adanya buruan sae ini, yang tersebar di berbagai wilayah, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan warga,” harapnya,

Jika warga membutuhkan modal, Yana mengatakan bukan tidak mungkin mendapat bntuan dari BasNAz. Sedangkan jika memutuhkan distribusi dan penjualan, mmenurut Yana bisa meminta bantuan KADIN.

“Kalu butuh pemsaran, ada pihak-pihak yang bisa membantu meyalurkan hasil panen,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Buruan Sae Taruna, RW 08, Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Supriadi, mengatakan, waega sektar memanfaatkan lahan seluas 1000 meter persegi untuk Buruan Sae.

“Kami bisa memanfaatkan hasil panen sebagian untuk dijual sebagia lagi untuk kebutuahn warga,” terangnya.

Tanaman yang ditanam diantaraya, bawang merah, cabe rawit, pakcoy, sawi hijau, kangkung, nangka dan mangga.

“Jadi, kami menananm 9 jenis tanaman termasuk tanaman obat, seperti yang memang sudah diperintahkan,” teranngnya.

Supriadi mengatakan, karena warga sangat terbantu dengan keberadaan Buruan Sae ini, sehingga keberadaannya jauh dari tangan-tangan usil, sehingga jauh keberadaannya tetap terpelihara dengan baik. (*/red)