Djoko Pekik Maestro Seni Lukis Tanah Air, Telah Berpulang : Dunia Kesenian Berduka

Djoko Pekik

YOGYAKARTA, Prolite – Kabar duka datang dari dunia seni lukis Indonesia. Djoko Pekik, seorang maestro seni lukis Indonesia, telah berpulang pada usia 86 tahun pada Sabtu pagi, 12 Agustus 2023.

Djoko Pekik meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah mengalami kondisi tubuh yang panas.

Djoko Pekik Sudah Lama Mempersiapkan Pemakamannya

Cr. medcom

Anak ketiga Djoko Pekik, Inten Lugutlateng, mengungkapkan bahwa sang ayah akan dimakamkan di Kompleks Makam Seniman Imogiri, Kabupaten Bantul, pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Inten menjelaskan bahwa permintaan untuk dimakamkan di sana telah disiapkan oleh Djoko Pekik sendiri beberapa tahun yang lalu.

Jenazah Djoko Pekik akan diistirahatkan di kediamannya di Sembungan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.

Dalam prosesi pemakaman tersebut, keluarga akan menggunakan mobil ambulans untuk membawa jenazah melintasi beberapa titik yang biasa dilalui oleh Djoko Pekik.

Dijelaskan bahwa salah satu rute yang akan dilewati adalah Jalan Malioboro. Bagi almarhum, Malioboro memiliki makna khusus, sehingga keluarga telah meminta pengemudi mobil ambulans untuk melewati Malioboro tanpa memedulikan kemacetan atau kendala lainnya.

Kedekatan Djoko Pekik dengan Jalan Malioboro tercermin dalam kesukaannya untuk melintasi area tersebut dengan menyaksikan cahaya lampu-lampu di sepanjang Malioboro.

Selain itu, jenazah juga akan singgah sejenak di rumah pertama Djoko Pekik di kawasan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Inten, anggota keluarga, menjelaskan bahwa rumah di Wirobrajan memiliki makna sejarah sebagai tempat awal perjalanan keluarga bersama sang ayah.

“Rumah di Wirobrajan ini adalah rumah bapak, tempat saya dan keluarga sejak saya kecil. Pada tahun 1994, bapak membangun rumah di Sembungan, dan hingga saat ini rumah itu masih berdiri. Namun, rumah di Wirobrajan memiliki makna yang sangat berarti bagi bapak,” ungkap Inten.

Selanjutnya, keluarga akan menyelenggarakan misa dengan melibatkan lingkungan dan keluarga di rumah duka di Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan. Selain itu, pada pagi hari Minggu, acara akan diadakan dengan partisipasi para seniman.

“Rencananya, pemakaman akan dilakukan besok siang, dimulai dari rumah menuju Makam Seniman di Imogiri,” tambahnya.

Djoko Pekik dalam Pandangan Keluarga

Djoko Pekik
Foto. kompas

Beliau bukan hanya seorang maestro seni lukis, tetapi juga merupakan sosok yang sangat penting dalam perjalanan hidup keluarganya.

Inten, salah satu anggota keluarga, menyebutnya sebagai seorang ayah yang baik dan penuh perhatian terhadap anak-anaknya.

Inten sering menemani sang ayah dalam berbagai acara, terutama acara-acara yang berkaitan dengan seni lukis.

Meskipun dalam kondisi kesehatan yang tidak sepenuhnya prima, beliau tetap berusaha untuk hadir dalam berbagai pameran seni.

Contohnya adalah kehadirannya dalam sebuah pameran di Magelang, Jawa Tengah. Namun, seiring berjalannya waktu, beliau mulai mengurangi intensitas berkaryanya.

“Beliau sudah beberapa saat tidak melukis lagi, karena sudah sulit untuk bergerak. Kondisinya sekarang seperti umumnya orang tua pada umumnya. Meskipun makanannya masih banyak, namun aktivitasnya sudah terbatas,” jelas Inten.

Djoko Pekik tidak hanya dikenang sebagai seorang seniman besar, tetapi juga sebagai seorang ayah yang penuh kasih dan pengorbanan bagi keluarganya.

Lukisan Berburu Celeng karya Djoko Pekik (1998)

Dedikasinya dalam seni dan kehidupan keluarga akan terus menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Djoko Pekik dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu seniman lukis ternama Indonesia dan telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan seni lukis di tanah air.

Karya-karyanya memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan seni visual Indonesia.

Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi dunia seni lukis Indonesia. Kami, segenap tim redaksi mengucapkan turut berbela sungkawa.