Inovasi Terbaru : Desa Perikanan Modern Sebagai Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi

Prolite – Desa Perikanan Modern sebuah inovasi berbasis teknologi informasi komunikasi dan manajemen yang berkelanjutan telah diperkenalkan sebagai usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
Dilansir dari , Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memperkenalkan sebuah gagasan inovatif berupa Desa Perikanan Modern atau yang dikenal dengan SMART Fisheries Village (SFV).
Inisiatif ini menekankan pada pembangunan Kampung Nelayan Maju (KALAJU) serta Kampung Perikanan Budi Daya dengan bantuan teknologi canggih, pemanfaatan aset secara maksimal, serta kerja sama dengan berbagai pihak.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini. Hingga saat ini, banyak kemajuan signifikan telah dicapai melalui inisiatif Desa Perikanan Modern.
Dalam pertemuan pemantauan kemajuan kegiatan Desa Perikanan Modern yang diselenggarakan di Bogor, I Nyoman Radiarta, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) membagikan informasi terkini.
Menurutnya, saat ini, ada 10 desa dan 12 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang sedang dikembangkan untuk mendukung program prioritas ekonomi biru, termasuk Kampung Nelayan Maju dan Kampung Perikanan Budi Daya.
“Kami terus mendorong penggunaan teknologi yang sesuai dalam pengembangan SFV sebagai salah satu prioritas utama kami,” kata Nyoman.
Desa Perikanan Modern tidak hanya menekankan aspek pembangunan fisik tetapi juga aspek sosial dan kelembagaan untuk meningkatkan daya saing desa serta mengembangkan kapasitas masyarakat setempat.
Model bisnis dari Desa Perikanan Modern bersinergi erat dengan visi BPPSDM, mengintegrasikan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis/UMKM modern yang ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kesempatan kerja, kelestarian lingkungan, serta digitalisasi.
Dengan pendekatan semacam ini, diharapkan Desa Perikanan Modern dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.
“Kami memiliki visi agar dengan pendekatan ini, SFV benar-benar dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kemandirian desa,” tambah Nyoman.
Inti dari SFV adalah pembangunan perikanan berbasis teknologi informasi komunikasi dan manajemen berkelanjutan untuk mendukung kemajuan ekonomi desa.
Desa Perikanan Modern mengandalkan benih berkualitas tinggi, teknologi informasi komunikasi, manajemen yang efisien, dan keberlanjutan untuk memacu perkembangan desa di masa depan.
Dengan pendekatan ini, desa perikanan yang sebelumnya kurang diperhatikan kini dapat bertransformasi menjadi lebih maju dan terorganisir.
Menteri KKP, Wahyu Trenggono, menyatakan komitmen KKP untuk terus mendukung peningkatan kampung nelayan dan kampung budi daya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.