BMKG: Bahaya Kemarau dan Ultraviolet

BANDUNG, Prolite – Musim kemarau akan segera datang cuaca panas mulai dirasakan di wilayan Bandung Raya. Kemarau yang akan melanda Bandung Raya akan mengakibatkan kekeringan, kekurangan air bersih dan kebakaran hutan. Bukan hanya itu tapi paparan ultraviolet pada sinar matahari juga berbahaya.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan paparan sinar ultraviolet tertinggi atau nilai maksimum di wilayah Indonesia terjadi pada pukul –.

Semakin tegak sudut datang sinar matahari maka semakin banyak sinar ultraviolet yang masuk, begitu pun di daerah dataran tinggi, serta sedikitnya tutupan awan. Terekspos oleh sinar ultraviolet pada kisaran pukul dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh, misalnya menyebabkan gangguan mata, kulit terbakar, memicu reaksi alergi, juga merusak sistem kekebalan tubuh.

Untuk mengurangi dampak paparan sinar ultraviolet pada tubuh, menurut Rahayu, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan, seperti membatasi waktu terpapar sinar matahari, terutama di waktu maksimum yang berlangsung antara pukul –. Kemudian mencari tempat yang teduh, atau menggunakan pakaian yang dapat melindungi tubuh dari paparan langsung sinar ultraviolet.

Penggunaan tabir surya dengan spektrum luas 15 spf atau lebih tinggi juga dianjurkan, sambil menjaga kadar hidrasi tubuh dengan minum air yang cukup. Menurut Rahayu, pada pertengahan Mei nanti posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara di sekitar 19 derajat Lintang Utara.

Sebelumnya diberitakan, BMKG memprediksi musim kemarau pada 2023 akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat. Prediksi BMKG soal kondisi hujan pada dasarian pertama atau 1-10 Mei 2023, potensi jumlah hari hujan hanya berkisar antara 2-5 hari. Peluang hujannya itu pun berkisar 40 sampai 75 persen.

Adapun waktu puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya, diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023. (*/ino)