Bank Sampah Nuri Dapat CSR Salah Satu ritel Besar di Kota Bandung

Bank Sampah Nuri

Bank Sampah Nuri Diapresiasi Alfamart

BANDUNG, Prolite – Melihat keseriusan, potensi, dan konsisten Bank Sampah Nuri dalam membina dan mengembangkan bank sampah, rupanya diapresiasi salah satu perusahaan ritel Kota Bandung dengan memberikan CSR.

Menurut Branch Corporate Comunication Alfamart Elisa Refila, CSR Alfamart ini di bidang lingkungan hidup bertema kampung Alfamart.

“Dimana kami mendampingi komunitas lingkungan untuk berkembang melalui program pilihan, ini sebagai kepedulian kami terhadap lingkungan,” ujar Icha sapaan akrabnya.

Kata dia, bank sampah yang terpilih mendapatkan CSR ini benar-benar yakni bank sampah yang memiliki potensi sehingga nantinya bisa dilihat apa saja yang bisa dibantu.

Lanjut Icha, di Kota Bandung, Kampung Alfamart ini merupakan yang pertama. Sebelumnya, sudah ada di kota lain, seperti Semarang, Tanggerang, Klaten dan Jakarta Selatan.

“Hari ini di kita Bandung dan ini yang pertama. Di Bank Sampah Nuri, fokusnya memperkenalkan bank sampah ke masyarakat. Walau sudah ada nasabahnya, namun kami dorong agar nasabahnya lebih banyak,” ujarnya.

Program CSR ini kata Icha akan diteruskan sampai Desember. Bahkan bulan depan akan ada bazar sembako, dimana transaksinya dengan cara menukarkan sampah dengan sembako.

“Kita akan memperlihatkan bagaimana manfaat dari memilah sampah,” tambahnya.

Sementara itu, ketua Bank Sampah Nuri, Nur Heni mengatakan, Sejak dibentuk pada 2016 di RW 03, Kelurahan Sindanglaya, Kecamatan Mandalajati, hingga sudah ada 90 orang anggota.

Bank Sampah Nuri

“Pertumbuhannya memang lambat, tapi itu sudah lumayan, karena sebelumnya hanya 13-15 orang,” terangnya.

Yang paling sulit dari mengembangkan bank sampah ini adalah karena kesadaran masyarakat yang masih kurang. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi, agar masyarakat mau melakukan pemilahan sampah.

“Kita harus bisa melakukan sosialisasi, agar masyarakat merasakan manfaat dari pemilahan sampah,” tambahnya.

Namun sekarang, kata Nur Heni kesadaran masyarakat sudah tumbuh dengan baik. Terlebih setelah ada kabar bahwa TPA Sari Mukti bermasalah membuat masyarakat bingung membuang sampah.

” Sekarang sih masyarakat sudah bisa merasakan manfaat bank sampah, karena bisa membantu secara ekonomi. Mereka menabung dari penjualan sampah, sehingga dalam satu tahun bisa terkumpul uang hingga Rp1 juta. Biasanya tabungan itu baru diambil saat lebaran,” pungkasnya.