Band Radja Diancam, Menteri Komunikasi Buka Suara

Band Radja

KUALA LUMPUR, Prolite – Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzi buka suara perihal ancaman pembunuhan yang diterima grup band Radja asal Indonesia.

Grup band Radja mendapatkan ancaman pembunuhan saat usai manggung di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia pada hari Sabtu (11/3) malam.

Seperti dilansir The Star, Senin (13/3), Fahmi menyatakan dirinya akan menunggu penyelidikan kepolisian yang masih berlangsung terhadap dugaan ancaman pembunuhan itu yang dilaporkan grup band Radja.

Baca Juga : Beberapa Masalah dalam Konser BLACKPINK

Fahmi Fadzi lalu mengimbau masyarakat Malaysia berhati-hati dengan kata-kata, terutama secara online, karena dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain.

“Kami akan membiarkan polisi melanjutkan penyelidikan mereka; saya diberitahu bahwa sejumlah individu telah ditangkap terkait kasus ini, jadi kami akan menunggu untuk informasi baru dari otoritas terkait,” ucap Fahmi dalam pernyataannya.

“Saya pikir kita harus memperhatikan apa yang kita katakan secara online, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Terkadang, apa yang kita anggap sebagai lelucon mungkin ditafsirkan berbeda oleh orang lain,” jelasnya.

Polisi Malaysia telah berhasil menangkap dua orang pelau terkait kasus band Radja yang diancam akan dibunuh setelah konser.

Baca Juga : Elon Musk Jadi Pemilik Silicon Valley Bank

Kedua tersangka berusia sekitar 37 dan 48 tahun, polisi membawa tersangka ke markas polisi distrik selatan Johor Bahru pada Minggu sore waktu setempat.

Kamarul juga menyebut bahwa kedua tersangka terdiri atas satu warga lokal dan seorang warga negara asing (WNA), namun asal kewarganegaraannya tidak disebutkan lebih lanjut.

Pelaku akan dikenakan pasal 506 Undang-undang Hukum Pidana untuk tuduhan intimidasi kriminal dan pasal 14 Undang-undang Pidana Ringan tahun 1995 atas tuduhan perilaku menghina. (*/ino)